Sehari Seribu Sholawat Bismillaahir Rahmaanir Rahiim... Ini adalah cerita keduaku setelah mengamalkan sehari seribu sholawat. Tahun lalu sempat nggak percaya, sih, bisa pergi jalan-jalan ke Lampung berkat ngamalin sholawat. Tapi sekarang – meskipun suka mangkir nggak sholawatan – percaya banget, kalau sholawat itu banyak manfaatnya. Sekali lagi kutegaskan, aku menulis cerita ini, bukan maksud ingin dianggap paling baik, sok suci, riya atau apa pun itu yang substansinya negatif. Aku menceritakan pengalamanku ini murni karena ingin mengajak khalayak untuk selalu mengamalkan sholawat setiap hari. Berbagi kisah inspiratif nggak harus Ustadz atau motivator, kan? Orang biasa sepertiku juga boleh, kan? Selagi ada hal benar yang bisa diambil kenapa nggak, iya kan? Eh, iya, iya, nggak basa-basi lagi, deh. Yasudah langsung disimak, ya! Jangan lupa siapkan segelas kopi, supaya kamu semakin menikmati sepotong kisahku ini. He he he… Sebelum mulai ke cerita, aku hendak memberi
Aku benci hujan dan rahasia. Hujan sibuk mengekalkan kenangan. Rahasia sibuk menciptakan penasaran. Selamat datang. Jangan lupa untuk pulang.