MAUT itu rahasia. Tapi, tidak selalu begitu. Beberapa orang tahu bagaimana dan kapan kematiannya akan tiba. Seorang ninja, misalnya, sangat paham bahwa ia hanya bisa mati di tangan ninja lain jika tak ingin meninggal dunia karena sebab-sebab alami. Jika sudah bosan bernyawa, ia tinggal cari gara-gara dengan sesamanya yang lebih lihai . Kalimat di atas adalah sebuah pembuka yang cukup ciamik . Kau tahu Yusi Avianto Pareanom? Seorang cerpenis yang berhasil mengopyok berbagai khazanah kebudayaan dunia. Dalam bukunya Rumah Kopi Singa Tertawa, Cara-cara Mati yang Kurang Aduhai adalah salah satu cerpen karangannya yang paling aduhai untuk dibaca. Yusi berhasil membuat, Sarah – perempuan yang tengah menyesap segelas teh di teras rumahnya – berkali-kali mengernyitkan dahi kala ia membuka halaman demi halaman cerpen yang Yusi Avianto tulis. Bukan. Bukan karena tulisannya buruk, tapi ending cerita yang disajikan tak pernah berhasil ditebak oleh perempuan berdarah Sunda itu.
Aku benci hujan dan rahasia. Hujan sibuk mengekalkan kenangan. Rahasia sibuk menciptakan penasaran. Selamat datang. Jangan lupa untuk pulang.